Mengemudi dengan sensor suhu gas buang yang rusak memang memungkinkan, tetapi tidak disarankan karena potensi risiko dan konsekuensi jangka panjang. Berikut adalah uraian detailnya:

1. ‌Risiko Langsung‌

• ‌Masalah Performa Mesin‌: Sensor yang rusak dapat menyebabkan penyesuaian campuran bahan bakar-udara yang salah, menyebabkan akselerasi yang buruk, misfire, atau mogok‌12.
• ‌Risiko Terlalu Panas‌: Sensor memantau suhu gas buang untuk mencegah kerusakan mesin. Jika gagal, mesin dapat terlalu panas tanpa peringatan, yang menyebabkan kerusakan mekanis yang parah‌3.

2. ‌Konsekuensi Jangka Panjang‌

• ‌Peningkatan Emisi‌: Sensor yang rusak seringkali menghasilkan emisi polutan yang lebih tinggi, berpotensi gagal dalam uji emisi dan melanggar peraturan lingkungan‌12.
• ‌Inefisiensi Bahan Bakar‌: Pembacaan yang tidak akurat dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar yang berlebihan, meningkatkan biaya operasional‌14.

• 3. ‌Masalah Keselamatan dan Hukum‌

• ‌Kegagalan Mesin Mendadak‌: Dalam kasus ekstrem, mesin dapat mati secara tak terduga, menimbulkan bahaya keselamatan, terutama pada kecepatan tinggi‌2.
• ‌Lampu Periksa Mesin‌: Sistem diagnostik kendaraan biasanya akan memicu peringatan (misalnya, kode P20E3 untuk masalah sensor Bank 1), yang menunjukkan perlunya perhatian segera‌3.

• 4. ‌Solusi Sementara‌

• ‌Mengemudi Jarak Pendek‌: Jika kendaraan tidak menunjukkan gejala parah (misalnya, tidak ada panas berlebih atau kehilangan tenaga), Anda dapat berkendara dengan hati-hati ke bengkel‌4.
• ‌Mode Cadangan ECU‌: Kendaraan modern sering menggunakan parameter default untuk mengkompensasi kegagalan sensor, tetapi ini bukanlah solusi yang berkelanjutan‌4.

• Tindakan yang Direkomendasikan

  Ganti sensor segera untuk menghindari memperburuk kerusakan mesin atau risiko keselamatan‌23.

  Untuk langkah-langkah diagnostik atau prosedur penggantian, lihat buku manual kendaraan Anda atau mekanik profesional‌35.